“Tak semua cahaya berasal dari sekolah formal. Kadang, harapan justru datang dari PKBM.”

WALAUPUN PUTUS SEKOLAH, HARAPAN ITU MASIH ADA

DI PKBM MERAH PUTIH KOTA MAKASSAR

oleh

Rintoh Rachim

Makassar, Tak semua anak bangsa punya jalan pendidikan yang mulus. Ada yang harus berhenti di tengah jalan karena ekonomi, ada pula yang terpaksa putus sekolah karena situasi keluarga atau sosial. Namun, putus sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Di tengah kota Makassar yang hiruk-pikuk, berdiri sebuah lembaga yang menjadi jembatan harapan bagi mereka yang pernah terhenti: PKBM MERAH PUTIH Kota Makassar.

PKBM, atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, adalah bentuk nyata dari keadilan pendidikan. Di PKBM MERAH PUTIH, setiap individu yang pernah tersisih dari jalur pendidikan formal diberi kesempatan kedua. Mereka yang dulu merasa tertinggal kini bisa mengejar mimpi, menyelesaikan pendidikan setara SD, SMP, hingga SMA, dan bahkan dilatih keterampilan hidup yang berguna.

Lembaga ini tidak hanya sekadar mengajar, tetapi menghidupkan kembali harapan. Anak-anak muda, ibu rumah tangga, buruh harian, hingga mereka yang nyaris menyerah pada hidup, kembali menyalakan semangat belajar dalam suasana yang inklusif, ramah, dan penuh empati.

PKBM MERAH PUTIH Kota Makassar menanamkan bahwa pendidikan bukan soal usia atau status sosial, tapi soal semangat dan keberanian untuk bangkit. Di sinilah harapan itu tumbuh: lewat tutor-tutor yang berdedikasi, program pembelajaran yang fleksibel, dan lingkungan yang mendukung perubahan hidup.

Mereka yang pernah disebut “drop out”, kini menjadi inspirasi. Ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, ada pula yang membuka usaha sendiri setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan di PKBM. Inilah bukti bahwa peluang masih ada — asal ada kemauan dan tempat yang memberi ruang untuk bertumbuh.

Untuk siapa pun yang pernah merasa putus asa karena putus sekolah, ingatlah: PKBM MERAH PUTIH hadir untukmu. Di tempat ini, bukan hanya ilmu yang diberikan, tetapi juga keyakinan bahwa harapan selalu ada — dan masa depan tetap bisa diperjuangkan. (Red)